facebok

Klik Like Bila bermanfaat

×

Ada Apa dengan Sedekah…?


Memang ada apa sih dengan sedekah?
Katakanlah,”Sesungguhnya Tuhan-ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya”. ( QS Saba,34: 39)

Disinilah indahnya Islam, bagi yang kaya ada amanah baginya untuk menyedekahkan sebagian hartanya bagi fakir miskin dan orang yang membutuhkan senantiasa mau untuk menerima harta tersebut. Selain untuk menjaga silaturrahim, hal ini juga dapat membersihkan harta dan membantu saudara yang membutuhkan.
Kenapa harus bersedekah? Karena dengan bersedekah merupakan salah satu cara bagi kita untuk mendapatkan keberkahan harta.
Abdul Fadhil Abu Al-Hamdi, menjelaskan bahwa makna berkah (Al Barokah) ialah berkembang dan bertambah. Artinya ada proses perbanyakan, berlipat ganda dan semakin meluas. Hal ini bisa terjadi jika kita telah memenuhi beberapa syarat, seperti ikhlas, mensyukuri nikmat, qona’ah dalam mencari harta dan menjaga amalan lainnya. Hal ini merupakan perilaku dan sifat yang saling melengkapi.
Berkah juga berarti kebahagiaan. Karena sama artinya kita membagi-bagikan kebahagiaan kepada orang lain. Banyak sahabat Nabi seperti Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman dan lainnya, bersedekah menjadi hal yang sangat ringan bagi mereka.
Berkahnya harta mereka dibalas oleh Allah dengan janji pahala yang besar disisinya. Kita lihat, dalam setiap perilaku mereka, terpancarlah aura kebahagiaan, suasana cinta pada Allah Maha Pencipta dan Pemberi Rizki.
Bagi fakir miskin, bagaimanakah bentuk keberkahan harta yang mereka rasakan. Sama, mereka akan merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan mereka bersyukur atas itu, disanalah bentuk rahasia Allah. Kita tidak tahu manakah ujian yang paling berat, apakah memiliki harta yang banyak ataukah harta yang sedikit, keduanya memiliki tantangan dan godaanyang sama. Intinya ketika dasar iman dan taqwa ada dalam diri masing-masing, kekhawatiran atas dunia bukanlah menjadi agenda utama dalam hidupnya.
Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah (HR. Ahmad)
Satu hal yang harus kita sadari, bahwa harta adalah amanah yang sungguh berat, karena Allah akan menanyakan kemanakah kita gunakan harta yang dikaruniakan kepada kita, jangan sampai dihadapan-Nya kelak, kita akan tertunduk lesu tidak sanggup menjawab pertanyaan itu. Marilah kita meraih dengan sungguh-sungguh nikmat keberkahan harta karena Allah telah menjanjikan balasan yang indah pada kita.
Rasulullah telah bersabda dalam hadis yang lain, “Manusia yang terbaik diantara kamu adalah manusia yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” Artinya, selama seseorang hanya memikirkan kepentingan diri dan kelompoknya saja, maka selama itu orang tersebut tidak akan pernah mencapai derajat manusia terbaik. Semakin luas seseorang itu member manfaat kepada orang lain, maka akan semakin tinggilah derajatnya disisi Allah.
Berbuat baik dan menabur kasih sayang adalah sifat yang paling mulia, sekecil apapun perbuatan baik dan kasih sayang itu dilakukan. Mungkin orang lain tidak merasakan kasih sayang dan perbuatan baik yang dilakukan karena terlalu kecil nilainya, namun bagaimanapun disisi Allah perbuatan itu tetap dihitung dan bernilai besar di dunia maupun akhirat. Firman Allah: “Barangsiapa melakukan perbuatan baik walaupun sebesar dzarrah, Allah akan melihatnya.” (QS. Az Zilzal: 7).
Bila artikel ini bermanfaat, silahkan share kepada teman, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat yang Anda sayangi. “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya” (HR Muslim).