Jawabnya sebenarnya selalu demikian. Tapi kadang bukan berbentuk uang tunai. Melainkan yang senilai dengan uang tunai tersebut.
Sebut saja:
1. Hadirnya kesehatan bagi badan kita;
2. Umur;
3. Bala;
4. Kesempatan hidup yang lebih baik;
5. Anak yang sehat, atau kehadiran anak itu sendiri;
6. Sehatnya keluarga;
7. Keselamatan diri dan keluarga;
8. Karir yang lebih baik;
9. Status sosial yang lebih baik;
10. Dan seterusnya.
2. Umur;
3. Bala;
4. Kesempatan hidup yang lebih baik;
5. Anak yang sehat, atau kehadiran anak itu sendiri;
6. Sehatnya keluarga;
7. Keselamatan diri dan keluarga;
8. Karir yang lebih baik;
9. Status sosial yang lebih baik;
10. Dan seterusnya.
Secara bercanda boleh dibilang bahwa:
1. Andai tidak ada bahaya yang mengancam kita di masa yang akan datang sehingga kita butuh keselamatan;
2. Andai umur kita tidak pendek sehingga kita membutuhkan umur yang panjang;
3. Andai kita bisa hidup sendirian yang karenanya Allah memberikan kita anak keturunan, pasangan rumah tangga, tetangga, kawan,mitra usaha, mitra bisnis;
4. Andai kita tidak punya penyakit di hari tua;
5. Andai kita tidak punya dosa (tidak mungkin tidak ada dosa, pasti selalu ada);
6. Andai kita tidak perlu keselamatan bagi keluarga yang kita cintai;
7. Dan lain sebagainya yang tidak berbentuk uang tunai.
2. Andai umur kita tidak pendek sehingga kita membutuhkan umur yang panjang;
3. Andai kita bisa hidup sendirian yang karenanya Allah memberikan kita anak keturunan, pasangan rumah tangga, tetangga, kawan,mitra usaha, mitra bisnis;
4. Andai kita tidak punya penyakit di hari tua;
5. Andai kita tidak punya dosa (tidak mungkin tidak ada dosa, pasti selalu ada);
6. Andai kita tidak perlu keselamatan bagi keluarga yang kita cintai;
7. Dan lain sebagainya yang tidak berbentuk uang tunai.
Insya Allah, Allah akan betul-betul membayar tunai segala kebaikan kita. Sebab itu memang janji-Nya. Masya Allah, baik sangka kepada Allah adalah sebagian dari keimanan.